Inside the World of Laskar89: Sekilas Tentang Kelompok Radikal Online Kontroversial di Indonesia


Laskar89 adalah grup online kontroversial di Indonesia yang terkenal karena pandangan dan aktivitas radikalnya. Kelompok yang dikaitkan dengan terorisme Islam ini dituduh mempromosikan kekerasan dan ekstremisme melalui platform online mereka.

Laskar89 didirikan pada tahun 2017 oleh seorang pria bernama Abu Jibril yang diidentifikasi sebagai mantan anggota kelompok radikal Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Nama kelompok tersebut, Laskar89, mengacu pada fatwa tahun 1989 yang dikeluarkan oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini dari Iran yang menyerukan kematian penulis Salman Rushdie untuk bukunya “The Setan Verses.”

Kehadiran online kelompok ini terutama terjadi di platform media sosial seperti Facebook dan Telegram, tempat mereka berbagi video propaganda dan pesan yang mempromosikan ideologi ekstremisnya. Pesan-pesan Laskar89 seringkali berfokus pada perlunya umat Islam untuk mempertahankan iman mereka dan melawan mereka yang dianggap sebagai musuh Islam.

Salah satu tindakan kelompok ini yang paling kontroversial adalah keterlibatannya dalam protes tahun 2018 terhadap Gubernur Jakarta yang beragama Kristen, Basuki Tjahaja Purnama, yang juga dikenal sebagai Ahok. Protes tersebut, yang diorganisir oleh kelompok Islam konservatif, termasuk Laskar89, menuduh Ahok melakukan penistaan ​​terhadap Islam dan akhirnya berujung pada pemenjaraannya.

Selain kehadirannya secara online, Laskar89 juga dikaitkan dengan beberapa insiden kekerasan di Indonesia. Pada tahun 2018, kelompok ini terlibat dalam serangkaian penyerangan terhadap petugas polisi di provinsi Riau. Serangan tersebut dilaporkan dilakukan oleh individu yang terinspirasi oleh propaganda online Laskar89.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menindak Laskar89 dan kelompok radikal serupa lainnya di negara ini. Pada tahun 2018, pemerintah melarang Laskar89 dan beberapa organisasi ekstremis lainnya, dengan alasan kekhawatiran akan potensi mereka untuk memicu kekerasan dan mengancam keamanan nasional.

Meskipun ada upaya-upaya ini, Laskar89 terus beroperasi secara online, menyebarkan ideologi ekstremisnya dan merekrut pengikut baru. Kemampuan kelompok ini untuk menjangkau khalayak luas melalui media sosial telah menimbulkan kekhawatiran mengenai pengaruhnya terhadap individu rentan yang rentan terhadap radikalisasi.

Ketika Indonesia terus bergulat dengan ancaman terorisme dan ekstremisme, kehadiran kelompok seperti Laskar89 menyoroti tantangan yang sedang dihadapi negara ini dalam memerangi radikalisasi dan mendorong perdamaian dan toleransi. Penting bagi pemerintah, masyarakat sipil, dan komunitas internasional untuk bekerja sama mengatasi permasalahan ini dan mencegah penyebaran ekstremisme kekerasan di Indonesia dan sekitarnya.

About the Author

You may also like these